- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Sunday Story
Foto: Aku dan keluarga.
Di hari minggu pagi ini, adikku dan juga suaminya berencana mengajak kedua anaknya dan juga 3 keponakannya untuk jalan-jalan, termasuk aku dan juga anak bungsuku.
"Nggak usah ke mall atau ke tempat yang jauh. Cukup ajak mereka keliling dekat-dekat rumah dan lihat pemandangan," begitu ujarku. Adikku pun mengiyakan. Jadilah kami keliling-keliling menjelang siang tadi, mulai dari JIS, waduk cincin, hingga ke taman segitiga. Kami sempat main sebentar di taman. Gak sampai dua jam kami sudah kembali pulang.
Sesampainya di rumah, anak-anak pun langsung makan dan tidur siang. Tidur dengan pules tanpa banyak drama. Mama-nya pun jadi bisa 'me time' sambil ngopi manis. What a wonderful day. 🥰
Foto: Me time-nya aku setelah keliling-keliling (ngopi + baca buku).
Ternyata membahagiakan anak itu gak ribet. Gak harus beli barang mahal ataupun ngajak jalan ke tempat yang wah, karena sebenarnya bukan itu yang mereka butuhkan. Yang mereka butuhkan adalah waktu, perhatian, dan juga kasih sayang dari kita sebagai orang tuanya. Bagiku nyenengin anak itu merupakan hal yang penting. Kebahagiaan mereka adalah hal yang paling utama.
Berdasarkan postingan popmama.com pada tanggal 17 Oktober 2023, ada 5 alasan pentingnya kebahagiaan untuk tumbuh kembang anak, yaitu:
1. Kebahagiaan dapat menentukan karakter anak saat dewasa nanti.
Balita yang bahagia cenderung memiliki emosi positif ketika ia sudah dewasa.Sebaliknya, balita yang kurang bahagia cenderung memiliki karakter temperamental.
2. Anak yang bahagia memiliki nilai diri yang lebih baik.
Saat anak-anak melakukan aktifitas mereka dengan bahagia serta didukung oleh orang tua, maka hal itu dapat menambah nilai diri mereka. Nilai diri yang baik akan menciptakan rasa percaya diri.
3. Anak yang bahagia akan lebih sukses di bidang akademis.
Jika orang tua memprioritaskan kebahagiaan anak terlebih dahulu, maka akan muncul kesadaran diri dan semangat belajar saat ia memasuki usia sekolah nanti. Anak pun akan lebih sukses di bidang akademis. Sebaliknya, jika kita memaksa anak untuk giat belajar pada usia balita, anak pun akan merasa jenuh dan membenci kegiatan belajar.
Aku menerapkan metode ini pada kedua anakku. Aku tak pernah memaksakan mereka les ini dan itu saat awal masuk sekolah, tak pernah memarahi mereka saat mendapatkan nilai rendah. Aku justru selalu menyemangati dan menghibur, agar mereka lebih semangat. Dan hasilnya sekarang, aku tak lagi bersusah payah. Mereka dengan sendirinya punya kesadaran diri, nilai mereka semakin hari semakin baik dan memiliki prestasi yang terus berkembang maju dan selalu bersemangat.
4. Kebahagiaan menentukan kepuasan hidup saat anak dewasa.
Banyak orang dewasa merasa tidak puas dengan kehidupan saat ini, meski semua aspek kehidupan mereka sempurna, seperti memiliki harta yang cukup ataupun memiliki karir yang baik. Ternyata, ketidakpuasan tersebut muncul karena mereka kurang bahagia saat masih balita. Jadi kebahagiaan anak pada masa balita memang menentukan kepuasan hidup mereka saat dewasa nanti.
5. Kebahagiaan orang tua menentukan kebahagiaan anak.
Kita pasti sering mendengar bahwa anak adalah peniru ulung. Ternyata, anak juga bisa ‘meniru’ kebahagiaan dari orangtuanya lho. Mereka akan meniru cara Mama dan Papa tertawa serta melihat kehidupan. Karena itulah, Mama dan Papa juga perlu menjadi bahagia.
Ingatlah ... anak yang bahagia, berasal dari keluarga yang bahagia!
Referensi tulisan:
(https://www.popmama.com/kid/1-3-years-old/bernadine/pentingnya-kebahagiaan-untuk-tumbuh-kembang-anak)
Written by, Ika Ledjaph.
Picture: Foto pribadi (Ika Ledjaph).
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar