- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
is a journey to be a better me.
Siapa yang menyangka kalau buah dari sebuah penderitaan adalah pencapaian yang tak pernah kita bayangkan sebelumnya.
Tiga tahun lalu, tepatnya pertengahan Agustus 2021, sebuah kejadian tragis menimpaku. Aku harus belajar menelan pil yang teramat pahit di sepanjang perjalanan hidupku, yakni kehilangan pasangan hidup yang sangat-sangat aku cintai.
Saat itu aku jatuh dalam stres dan depresi yang dalam, hingga berakibat pada sakit fisik dan mental. Aku terkena masalah gangguan kecemasan dan juga asam lambung yang parah. Aku terpaksa harus bolak-balik berobat ke rumah sakit untuk bisa kembali pulih. Tak sampai menemui psikolog ataupun psikiater, namun dokter umum langgananku jadi tempat aku berkonsultasi. Aku pun berkonsultasi secara khusus pada seorang therapist. Aku berjuang dan melakukan berbagai cara untuk bisa kembali bangkit dan keluar dari lubang gelap depresi serta sakit fisik yang memelukku begitu erat.
Beruntungnya aku dikelilingi oleh support system yang luar biasa. Beberapa sahabat selalu menanyakan kabarku via WhatsApp. Keluarga pun selalu menemaniku setiap saat. Beberapa keluarga lainnya datang berkunjung dan mengajakku bercerita. Beberapa teman lainnya mengajakku keluar untuk ikut berkegiatan. Aku jadi merasa tak sendirian dan kesepian, meski sepi di hati selalu saja berusaha mencengkeramku begitu erat.
Kutumpahkan semua duka lewat puisi dan juga journaling. Semua kesedihan, kemarahan, kekecewaan, kesepian, rindu dan juga cinta tertuang dalam kata yang tak mampu kuucapkan. Airmata kerapkali luruh setiap kugoreskan kata. Aku juga mengikuti kelas-kelas pemulihan mental dan emosi. Pastinya juga aku semakin dan semakin berpegangan erat dengan Tuhan, hingga akhirnya perlahan-lahan aku mulai pulih.
Instagram, yang tadinya hanya sebagai media tontonan bagiku, kini jadi ladang menulis. Tak henti-hentinya kulukiskan kata di dalamnya, sekadar tuk ungkapkan rasa. Disanalah aku bertemu sebuah akun yang menawarkan kelas menulis puisi dan juga cerpen. Jadilah aku ikut dan nyemplung di sana tuk belajar dunia kepenulisan yang sebenarnya.
Gilanya, aku malah nekad menerbitkan buku puisi pertamaku setelah usai mengikuti kelas tersebut. Jadilah buku kumpulan puisi bebas yang berjudul "Nyanyian Jiwa" yang terbit tepat di awal bulan Januari 2022 lalu. Buku itu kudedikasikan secara khusus untuk seseorang yang sangat aku cintai, yakni almarhum suamiku.
Sesungguhnya draft buku puisi itu sudah lama terdampar di laptopku, karena penulisannya tak kunjung rampung dan juga memang karena aku sama sekali tak mengerti bagaimana harus menyelesaikannya. Namun berbekal pembelajaran dari kelas puisi itu, aku memberanikan diri.
Setelahnya aku mengikuti kelas membuat cerpen, kelas self editing, dan juga kelas novel. Hingga saat ini sudah banyak kelas yang aku ikuti, baik yang berbayar ataupun gratis. Berbagai event dan lomba menulis pun mulai aku ikuti sejak akhir tahun 2021 hingga saat ini dan aku sudah menghasilkan lebih dari 60 buku antologi dengan beragam genre. Satu buku non fiksi berjudul "Mencintai Kehilangan, Memeluk Kebahagiaan" juga terbit setelahnya, dan yang terakhir adalah buku kumpulan puisi tentang rindu dan cinta -- yang kembali lagi aku dedikasikan secara khusus untuk almarhum suamiku.
Jika aku kembali melihat ke belakang. Aku yang dulu tak pernah bermimpi berada di titik saat ini. Jika bagi orang lain, mungkin pencapaianku ini biasa banget, tapi bagiku hal ini sungguh merupakan sebuah prestasi yang luar biasa. Mengingat perjuangan demi perjuangan yang harus aku hadapi serta lewati hingga sampai di titik ini adalah sangat tidak mudah. Aku sungguh sangat bersyukur atas semuanya itu.
Satu pelajaran penting yang aku petik ... bahwa dibalik setiap hal buruk, pasti ada hal baik yang sudah Tuhan sediakan tuk kita. Namun maukah kita berjuang tuk menggapainya?
Tuk semua kawan serta sahabat di luar sana, yang pernah jatuh dan terluka. Yang pernah luruh hingga ke lubang paling dalam.
Jangan bersedih! Bangkitlah!
Tuhan sedang menunggumu di ujung jalan sana, menantimu dengan segudang kebahagiaan yang tak terbayangkan.
with love,
@ikaledjaph_writing
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Semangat, Kak Ika.
BalasHapusTerima kasih kak Ulfa 🙏🥰
HapusKalau nulis di Instagram, bingung cari foto yang akan diupload ngga, Kak?
BalasHapusNggak sih kak, biasanya aku cari di pinterest atau buat di Canva
Hapus