Menggapai Mimpi

Psikosomatis



Apa itu psikosomatis?
Bagaimana psikosomatis bisa terjadi? Bagaimana mengobati psikosomatis?


1. Apa itu psikosomatis?

Psikosomatis berasal dari kata psyche (pikiran) dan soma (tubuh). Bila diartikan, gangguan psikosomatik atau psikosomatis adalah munculnya keluhan fisik tanpa alasan medis yang jelas.

Gangguan psikosomatis adalah keluhan secara fisik yang dialami oleh seseorang namun tanpa penyebab pasti, melainkan dari pikiran atau emosi. Keluhan sejenis ini dapat muncul pada berbagai kalangan usia, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Gangguan ini sering kali berasal dari masalah mental, seperti gangguan cemas, stres, hingga depresi.

2. Bagaimana psikosomatis bisa terjadi?

Otak manusia menghasilkan berbagai senyawa kimia yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Beberapa di antaranya adalah endorfin (hormon pereda rasa sakit dan meningkatkan suasana hati) dan gamma globulin (zat yang memperkuat sistem imun).

Produksi senyawa-senyawa tersebut tergantung pada pikiran dan emosi. Misalnya, jika tubuh merasa sakit namun pikiran tetap positif, maka otak akan melepaskan lebih banyak hormon endorfin untuk membantu proses pemulihan tubuh.

Sebaliknya, apabila seseorang selalu berpikir negatif, otak bisa memerintahkan tubuh untuk melepaskan hormon yang bisa meningkatkan tekanan darah, mempercepat detak jantung, dan menyebabkan ketegangan otot, sehingga muncul berbagai gejala pada tubuh.
Nah, akibat hal inilah psikologi dapat terjadi. 

Jadi, meskipun kita melakukan pemeriksaan ke dokter, dokter tidak akan menemukan penyakit apa-apa. Kondisi ini tidak dapat disepelekan, keluhan fisik akibat gangguan psikosomatis tetap memerlukan penanganan yang sesuai dengan gejala dan penyebab psikologisnya.

3. Bagaimana mengobati psikosomatis?

Penyebab utama gangguan psikosomatis adalah pikiran dan emosi negatif yang terjadi secara terus-menerus dan menimbulkan rasa cemas hingga stres. Sayangnya, tidak semua orang bisa mengelola stres dengan baik, sehingga akhirnya menimbulkan kecemasan hingga gejala psikosomatis.

Ada beberapa faktor yang diketahui dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami gangguan psikosomatis, yaitu:

1. Sulit mengekspresikan diri.
2. Pernah menjadi korban pelecehan seksual.
3. Gaya hidup tidak sehat atau berantakan.
4. Pernah mengalami penelantaran semasa kecil.
5. Kecanduan narkoba dan alkohol.
6. Kesulitan mencari pekerjaan.

Berikut ini adalah beberapa gejala dan ciri-ciri psikosomatis yang bisa muncul, yaitu:

1. Nyeri perut atau ulu hati.
2. Nyeri pinggang.
3. Nyeri dada.
4. Nyeri otot.
5. Sakit kepala.
6. Kelelahan.
7. Sesak napas.
8. Keringat dingin.
9. Gemetaran (tremor).
10. Jantung berdebar.

Psikosomatis bisa ditandai dengan memburuknya penyakit yang sebelumnya sudah ada. Beberapa masalah kesehatan bisa diperburuk oleh tekanan psikis, emosi, dan pikiran adalah penyakit hipertensi, psoriasis, eksim, maag, dan penyakit jantung.

Gejala lain dari psikosomatis adalah merasa khawatir secara berlebihan, meskipun mengalami gejala fisik yang ringan. Gejala psikosomatis biasanya muncul akibat stres, beban pikiran yang berat, atau berada di bawah tekanan.

Berdasarkan pengalaman pribadiku beberapa tahun lalu, yang awalnya aku tak punya penyakit darah tinggi ataupun kolestrol, namun karena stres dan depresi jadi menyebabkan aku menderita sakit darah tinggi dan kolesterol. Penyakit asam lambungku juga semakin parah, hingga menyebabkan nyeri ulu hati akut, dada berdebar dan juga tremor. Jadi semua sakit fisik itu disebabkan karena pikiran. Setelah itu barulah aku melakukan konsultasi serta konseling ke dokter untuk penyakit psikosomatis ini. Lebih disaranin untuk mengatur pola tidur, pola makan, dan juga yang paling penting harus menjaga pola pikir. Karena kita selalu menjaga kondisi kesehatan kita namun bila kondisi pikiran serta mental kitabtidak baik, maka pasti akan menyebabkan penyakit-penyakit fisik. 

Beberapa pengobatan dan cara mengatasi psikosomatis yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Psikoterapi.
Terapi bermanfaat untuk meredakan keluhan fisik pada pengidap yang timbul setiap kali berhadapan dengan masalah.

2. Hipnoterapi.
Hipnoterapi biasanya dilakukan bersamaan dengan psikoterapi agar lebih efektif dalam mengatasi stres dan rasa cemas. Hipnoterapi akan memudahkan pengidap gangguan psikosomatis dalam mengekspresikan perasaan, pikiran, serta ingatan traumatis yang tersembunyi di pikiran bawah sadarnya.

3. Pemberian Obat-obatan
 Obat-obatan yang umumnya diresepkan untuk pengidap gangguan psikosomatis adalah obat antidepresan. 

4. Menerapkan gaya hidup sehat.
Pola hidup sehat bisa dilakukan dengan cara mengatur pola makan dan pola tidur yang baik, dan juga dengan rutin berolah raga, serta dengan menjalin relasi yang baik dengan orang lain lewat komunikasi/sharing, karena mempunyai teman untuk berbagi cerita itu penting bagi kesehatan mental kita. 

Jadi masalah gangguan psikosomatis ini perlu dlakukan penanganan yang tepat dengan meminta bantuan profesional pada dokter, psikolog, ataupun psikiater

Sumber referensi tulisan, www.siloamhospitals.
Picture by Pinterest.

Komentar

  1. Kenapa kalau sakit dari psikis selalu merusak fisik ya, Kak😭

    BalasHapus
    Balasan
    1. Karena pikiran dan mental mempengaruhi hormon dalam tubuh, dan kerja hormon pasti memperhatikan fisik kita

      Hapus
  2. Ternyata psikis mempengaruhi kesehatan fisik ya.

    BalasHapus

Posting Komentar